“Orang yang hanya memikirkan dirinya sendiri tak akan pernah bisa hidup secara penuh.”

Sebuah kalimat indah dan menohok yang didapat dari buku Bahagia Bersama tepatnya di halaman 45. Dua orang yang diberikan Sang Pencipta menjadi orang tuaku adalah seorang yang gemar berbagi.

Mereka bukan dari kalangan yang berkecukupan, tapi bicara soal berbagi, memberi dan menyantuni adalah katakter dasar yang dimiliki. Teladan yang selalu ditanamkan untuk anak-anaknya adalah berbagi di saat susah mau pun senang. Karena berbagi tidak mengenal ruang dan waktu apalagi kondisi yang sedang dialami.

Masih segar diingatan kalau ibu sering mengundang banyak orang khususnya yang kurang mampu untuk makan di rumah. Hampir setiap hari, hidangan di rumah layaknya sedang mengadakan pesta besar. Padahal, makanan yang banyak tersebut untuk orang-orang sekitar, buruh, pedagang asongan, tukang becak, pemulung, dsb.

Tak jarang orang-orang tersebut juga menginap di rumah karena tidak punya tempat tinggal. Di akhir tahun, biasanya kedua orang tua juga membagikan sembako untuk keluarga yang bermasalah atau kesusahan dalam finansial. Memang yang dibagikan tidak seberapa, tapi teladan tersebut sangat menempel bagi semua anak-anaknya.

Sampai masa pensiun, mereka pun dianggap orang yang berkecukupan karena mampu berbagi setiap waktu. Padahal, dibalik semuanya sebagai anak kami sangat mengerti kondisi keuangan orang tua. Tapi semakin mereka berbagi, keluarga tidak pernah kelaparan, berkat selalu tercurah. Seolah-olah rezeki berdatangan dari mana saja.

Pernah sekali, saat hujan deras seorang laki-laki mengetuk pintu rumah ingin meminjam uang untuk pulang ke kampung. Saat itu, uang cash orang tua tinggal sedikit, apalagi ‘bulan tua’ di mana gaji guru belum ke luar. Setelah melalui pertimbangan, Bapak memberikan uang yang tersisa untuk keperluan laki-laki tersebut.

Saat itu, saya merasa kesal dan kecewa karena persediaan cash tersebut akan digunakan untuk membeli perlengkapan sekolah. Tapi ibu selalu mengingatkan bahwa Tuhan akan menolong. Seolah tak percaya, layaknya kantong ajaib Doraemon, ada saja rezeki yang ibu terima. Hasil penjualannya sangat banyak dan tanpa menunggu sore ibu pun sudah mendapat keuntungan.

Semenjak itu, saya percaya bahwa ketika dengan tulus memberi maka Tuhan akan menolong setiap kesusahan yang kita alami. Ntah dengan cara apa pun karena tindakanNya selalu ajaib dan membuat kita terheran-heran.

Buku Bahagia Bersama

Setelah berpuluh tahun, kali ini saya diingatkan kembali dengan prinsip orang tua yang ditanamkan sedari kecil yaitu Berbagi, Memberi & Menyantuni. Pertama kali membaca buku Bahagia Bersama yang ditulis oleh kang Maman & Mice serta berkolaborasi dengan JNE dalam rangka ulang tahun ke 31 Tahun membuat saya bahagia.

Rangkaian cerita yang dikemas dengan apik serta konklusi berupa kartun dari kreasi Mice. Tak cukup itu, kalimat indah yang disematkan di setiap akhir cerita sangat menggugah sehingga membuat pembaca kembali merefleksikan arti berbagi, memberi dan menyantuni.

Lebih Dekat Dengan Buku Bahagia Bersama

Buku Bahagia Bersama ini dapat dikatakan sebagai kado yang indah untuk banyak orang terkhusus JNE yang akan merayakan HUT pada 26 November 2021 nanti. Buku yang dikemas dengan berbagai cerita inspiratif ini membawa tagline “Berbagi, Memberi, Menyantuni.”

Judul Buku: Bahagia Bersama

Penulis : Kang Maman

Kartunis : Mice

Penerbit : PT Gramedia Widiasarana Indonesia

ISBN : 9786020528380

Cetakan Pertama : Tahun 2021

Jumlah Halaman : 193

Pertama kali buku ini sampai, mata saya langsung disuguhkan dengan cerita inspiratif 3 (tiga) orang yang public figur yang memberikan harapan nyata kepada banyak orang.

  1. Melanie Subono

Rumah Harapan Melanie yang mengajak kita untuk berbagi dimulai dari hal terkecil. Melalui rumah harapan ini, terus mendorong Melanie untuk tidak berhenti menyebarkan kebaikan walau pun kadang tidak diperhitungkan.

  1. Ivan Gunawan

Berbagi merupakan sebuah kewajiban khususnya untuk orang-orang yang berada di sekitar seperti keluarga, karyawan, tetangga dan lainnya. Berbagi tidak hanya dilakukan ketika dalam kondisi bekelebihan tapi akan jauh lebih indah jika dapat dilakukan dalam kondisi apa pun.

  1. Andy F Noya

And F Noya adalah seorang yang sangat menginspirasi saya baik dari berbagai kegiatan mau pun acara talk show. Sebagai founder BenihBaik.com yang membantu banyak orang. Beliau juga menyatakan bahwa nilai kebaikan yang diwariskan dalam sebuah perusahaan akan membuat perusahaan akan berkembang pesat dan menjadi sebuah perusahaan yang sehat.

Ketiga testimoni public figur tersebut ditutup dengan prakata yang dalam dengan ungkapan Berbagi, Memberi dan Menyantuni seperti jargon yang dikumandangkan oleh JNE.

Buku JNE Bahagia Bersama

Secara garis besar buku ini bercerita tentang JNE namun yang dikemukakan adalah nilai yang didapat dan dirasakan oleh semua orang yang berhubungan dengan JNE. Nilai kebaikan dalam hal berbagi, memberi dan menyantuni sehingga menjadi harapan yang baik dan semua orang berbahagia di dalamnya.

Seperti cerita komedian Komeng yang ditinggalkan oleh Cantika putrinya. Sebelum meninggal putrinya mewasiatkan untuk memberikan peralatan terapi untuk digunakan oleh anak-anak yang berkebutuhan khusus. Alhasil, Komeng mendirikan Yayasan Nur Cantika yang memberikan sudut rumah untuk pemberian bantuan terapi untuk anak-anak cerebral palsy.

Dalam kondisi kehilangan pun, Komeng bisa memberikan kebahagiaan kepada anak-anak yang menderita penyakit serupa dengan putrinya. Tentunya sangat berat, namun hal ini dilakukan karena melihat orang lain bahagia maka jiwa si pemberi bahagia sejatinya akan lebih bahagia.

Di pertengahan buku, kita akan disuguhkan dengan cerita Tiga Serangkai yaitu Mohamad Feriadi (Direktur Utama JNE), Hui Chandra Fireta (Direkur), Edi Santoso (Direktur). Kisah ketiga orang ini membawa saya ke sebuah petualangan dan perjuangan yang tiada henti. Setiap nilai yang ditanamkan oleh pendahulu terus mengalir di tubuh JNE dan generasi penerusnya sampai saat ini.

Salah satu quote yang sangat mengena di hati dai Pak Chandra adalah kerjakan dahulu apa yang diperintahkan Tuhan, maka apa yang kamu minta akan diberikanNya dan tepat pada waktunya. Wow, di sini saya melihat kembali tentang sikap hidup manusia dengan Sang Pencipta serta sikap hidup manusia dengan manusia lainnya.

Berbagi, Memberi. Menyantuni

Di bab akhir, terdapat cerita dari beberapa sang juara yang merupakan pemenang kompetisi menulis yang dilakukan JNE pada tahun 2020. Cerita yang berasal dari kehidupan sehari-hari yang sangat bermakna dan tidak terlepas dengan Connecting Happines.

Ilustrasi di halaman terakhir sangat sesuai dengan perasaan banyak orang saat ini yaitu bahagia saat mendengar kata “pakeeett”. Sebagai blogger dan influencer yang sering menerima souvernir dari panitia atau brand maka suara dari kurir tersebut merupakan kebahagiaan tersendiri.

Alhasil, buku ini sangat direkomendasikan untuk semua kalangan mulai dari anak hingga orang dewasa. Karena pemahaman berbagi, memberi dan menyantuni yang memang harus diterapkan sedini mungkin agar kebahagiaan bersama menjadi sebuah harapan yang terwujud bagi banyak orang.

JNE Berbagi

Tentang Penulis

  1. Maman Suherman atau yang dikenal dengan Kang Maman merupakan tokoh publik yang aktif di sejumlah televisi dan juga Sahabat Literasi Kemendikbud, Duta Literasi Iluni Universitas Indonesia dan juga aktif menulis. Puluhan buku sudah terbit serta pernah menjadi Mantan Pimpinan Redaksi di Kelompok Kompas Gramedia.
  2. Muhammad “Mice” Misrad merupakan lulusan Desain Grafis Fakultas Seni Rupa IKJ, 1993. Berbagai karya sudah diterbitkan melalui penerbit Octopus Garden, Bukune, MnC, Grasindo dan Penerbit Buku Kompas.

So, buat penikmat literasi yuks dapatkan Buku Bahagia Bersama ini di Gramedia secara offline atau online. Dapatkan berbagai nilai berharga yang disampaikan melalui Buku Bahagia Bersama.  

Bahagia Bersama JNE
Categories: All Post

1 Comment

Risti Fauziyah Habibie · November 22, 2021 at 6:34 am

Buku yang menarik dan inspiratif. Seolah mengingatkan kita buat selalu berbagi kebahagiaan dengan orang lain dan bersyukur kebahagiaan kecil yang terjadi dalam hidup kita. Ditambah ilustrasi Mice yang khas, selalu ada sensasi humornya. Buku ini layak banget masuk wishlist buku inspiratif karya penulis lokal yang wajib dibaca.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!