Tokenomy

Dalam dunia cryptocoin ada istilah staking online sebagai salah satu cara mendapat keuntungan. Biasanya pemula menyukai staking karena nggak butuh modal besar untuk bisa meraih pendapatan pasif. Gambaran cara kerjanya pun cukup sederhana. Kamu tinggal mengisi saldo ke crypto wallet, menahannya lalu akan dapat reward dalam kurun waktu tertentu.

Kenapa Pemilik Aset Crypto Melakukan Staking?

Sebenarnya kamu bisa mendapat keuntungan dengan cara lain seperti menambang atau mining. Tapi kalau modalnya kecil, ya jangan harap bisa dapat hasil berlimpah.

Mining butuh daya listrik tanpa henti dan komputer berspesifikasi tinggi. Nah, itulah kenapa orang lebih memilih cara staking karena lebih hemat modal.

Rekomendasi Coin untuk Staking Online

Walaupun menguntungkan, tapi staking tentu nggak semudah itu.

Pemilihan coin untuk staking harus mempertimbangkan banyak hal seperti holding minimum dan nilai return.

Nah, Berikut jenis coin yang direkomendasikan untuk staking online.

1. Tezos (XTZ)

Tezos dinilai sebagai salah satu crypto dengan staking reward tahunan terbaik. Diluncurkan pada tahun 2019, crypto ini mengalami kenaikan luar biasa.

Holding minimum Tezos cuma 1 XTZ tapi potensinya terbilang stabil dengan keuntungannya sebesar 5,47 persen per tahun.

Untuk mencoba staking Tezos kamu bisa mengunjungi Tokenomy.com.

2. NEO

NEO diluncurkan dalam proyek blockchain open-source dari Tiongkok. Nggak heran kalau orang-orang juga menamainya Ethereum China.

Kalau kamu mau melakukan staking NEO, pengembangnya sudah menyediakan wallet sendiri. Tapi ada juga wallet lain yang mendukung NEO seperti Guarda dan Atom.

Kamu bisa mencobanya di bursa Binance dengan reward hingga 1,95 persen. Cukup mengunci 1 NEO, kamu akan mendapat keuntungan bulanan sebesar 0,0016 NEO.

3. Decred (DCR)

Di Indonesia, staking coin Decred memang nggak begitu populer tapi juga tersedia di beberapa exchange.

Ini adalah cryptocurrency hybrid yang menyeimbangkan PoW dan PoS.

Holding minimalnya senilai 85 DCR. Dalam sebulan, tepatnya sekitar 29,07 hari, kamu berpotensi mendapat keuntungan hingga 0,87 persen. Itu artinya keuntungan dalam setahun adalah 10,2 persen.

4. QTUM

Selanjutnya adalah QTUM, crypto yang disebut-sebut perpaduan antara Ethereum dan Bitcoin.

Dengan berfokus pada dua cryptocurrency terpopuler di dunia, jaringan blockchain QTUM pun cukup kuat di pasaran.

Berapa keuntungan staking QTUM? Kira-kira reward yang bisa kamu dapatkan sekitar 6,00% per tahun dengan modal 1 QTUM di Binance atau Coinbase.

Kamu juga bisa mendapatkan reward tahunan tanpa biaya dengan menggunakan wallet Guarda dan Atom.

5. PIVX

PIVX adalah cabang cryptocurrency DASH yang mengutamakan keamanan dan privasi transaksi.

Di sini kamu bisa mengunci saldo berapapun tanpa nilai minimum.

Dapatkan coin PIVX di Binance dan Kucoin dan gunakan Wallet PIVX. Suku bunga tahunannya mencapai 4,8 persen, lho.

Tapi dari tingkat kompleksitasnya PIVX ini nggak begitu cocok buat pemula.

Pentingnya Riset Sebelum Staking Coin

Setelah mengetahui coin apa saja yang menguntungkan untuk staking, bukan berarti selanjutnya akan lebih mudah. Sebab pemilihan coin terkadang juga mengandalkan intuisi dan permainan angka.

Kamu disarankan melakukan riset terlebih dahulu dan mencoba nilai minimum. Setelah lebih percaya diri, baru kamu bisa melangkah lebih jauh dengan staking BTC atau crypto populer lainnya.

Umumnya setiap proyek cryptocurrency memberikan bunga yang lumayan besar. Tapi ingat, semakin besar bunganya maka risikonya pun lebih besar. Sekali lagi, riset itu penting sebelum melakukan staking online.

Categories: All Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!