Teringat lima belas tahun lalu, saya berkata pada Ibu ingin mengambil kuliah jurusan kedokteran. Banyak alasan yang mendasari untuk memilih jurusan tersebut pertama suka dengan dunia medis, di samping itu seragam putih dan stetoskop yang digantung di leher itu terlihat keren.

Di sekolah, nilai eksakta juga memuaskan sehingga terpilih masuk kelas IPA. Banyak hal yang dipersiapkan menuju ujian nasional dan SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru) pada masa itu.

Untuk mengejar cita-cita, maka tak menghiraukan siang atau malam pasti belajar dan menjawab soal-soal dan mengejar passing grade untuk masuk jurusan kedokteran. Namun, pagi itu sebelum pergi ke sekolah, Ibu berpesan: “Mungkin kamu bisa pilih jurusan yang sesuai dengan kemampuan Ibu saat ini aja Nak.”

Rasa-rasanya pagi itu adalah pagi yang paling mendung semasa remaja. Masih ada dua adik lagi yang harus disekolahkan dan tidak mungkin gaji seorang guru Sekolah Dasar hanya dihabiskan untuk membayar biaya kuliah kedokteran yang sangat mahal.

Saat itu, saya hanya tersenyum pada Ibu dan sekejap membanting ‘setir’ berganti jurusan lain. Bagaimana mungkin menjelang hari – H mengganti semua jurusan dan memilih jurusan yang sesuai dengan budget keuangan keluarga.

Hati kecil tidak ingin menyalahkan siapapun pada saat itu, mimpi menjadi seorang dokter harus dikubur selamanya. Ibu juga bersifat rasional menyampaikan apa yang harus dipilih anaknya agar tidak menyesal di tengah jalan karena terhalang uang kuliah.

Akhirnya, belakangan Ibu menyampaikan penyesalannya yang tidak membuat tabungan pendidikan untuk anak-anaknya. Sehingga di saat akan kuliah maka Ibu pontang-panting mencari tambahan untuk biaya kuliah.

Walaupun tidak menjadi seorang dokter, saya sangat bersyukur dapat menyelesaikan perkuliahan di universitas yang didambakan. Bekerja sebagai konsultan perpajakan bertahun-tahun dan menemui banyak orang.

Pengalaman Ibu adalah pelajaran yang sangat berharga bagi saya. Terlebih saat ini memiliki dua orang anak yang masih balita. Tak mau menghentikan mimpi mereka kelak, maka saya mulai berbenah soal keuangan keluarga.

Memiliki latar belakang pendidikan keuangan maka tidaklah sulit bagi saya untuk merencanakan serta menyusun anggaran keuangan keluarga setiap bulan. Bahkan untuk mencapai saving maksimal segala daya upaya dilakukan termasuk berhemat.

Pasalnya, semenjak mengikut suami pindah kota maka saya memutuskan untuk fulltime di rumah dan mengatur sendiri kebutuhan rumah tangga tanpa ART. Otomatis penghasilan tetap yang diterima setiap bulan menjadi nihil.

Mirisnya, ada 2 (dua) jenis cicilan dengan nominal yang cukup besar setiap bulannya harus ditutupi. Oleh karena itu, berbagai macam jurus dilakukan agar tetap mengunci keran pengeluaran untuk barang/jasa yang tidak dibutuhkan.

Tak hanya diam melihat suami sendiri yang gigih memberikan penghasilan ke keluarga, maka saya mencoba untuk mencari tambahan penghasilan menjadi seorang blogger atau menulis artikel. Setidaknya, pekerjaan ini bisa menambah sedikit demi sedikit tabungan keluarga.

Enggak kebayang kalau saya hanya duduk diam dengan cicilan serta mimpi yang besar untuk anak-anak saya kelak. Oleh karena itu, selalu berjuang agar mampu mengumpulkan pundi-pundi dan dimanfaatkan untuk kebutuhan keluarga terlebih masa depan kedua buah hati saya.

Sebagai orang keuangan maka portal yang sering dibaca ya tidak jauh-jauh dari urusan uang. Salah satunya adalah Money Smart, mengenal situs ini sudah cukup lama dan suka mengulik isi artikelnya.

Selain menyegarkan kembali pikiran saya terkait berita keuangan juga memberikan memotivasi untuk memperbaiki keuangan secara terus menerus. Suatu ketika saya membaca sebuah artikel mengenai Asuransi Pendidikan yang ditulis di portal ini.

Bergegas memeriksa semua amunisi dalam mempersiapkan masa depan si kecil. Mulai dari tabungan dan jenis asuransi yang diikuti selama ini. Ternyata, saya kecolongan terkait asuransi pendidikan yang sama sekali belum dibuat untuk anak-anak.

Saya hanya memikirkan tabungan rencana pendidikan yang memang tujuannya untuk biaya sekolah kelak. Namun, ternyata ada Asuransi Pendidikan yang lebih efektif untuk mengimbangi inflasi untuk biaya kuliah di masa yang akan datang.

“Tabungan pendidikan umumnya memiliki bunga di kisaran tiga hingga enam persen per tahun. Sementara asuransi pendidikan karena alokasi dana berbentuk investasi, bunga yang didapat bisa berkisar 15 hingga 23 persen per tahun.” -MoneySmart-

Menurut lembaga ZAP Finance, bahwa peningkatan biaya pendidikan mencapai hingga 20% per tahun. Sedangkan jika tabungan pendidikan yang saya ikuti memiliki bunga yang tergolong kecil setiap tahunnya. Bahkan ancaman inflasi dapat menggerus nilai tabungan.

Sedari itu, kesadaran akan pentingnya asuransi pendidikan untuk si buah hati saat ini menjadi fokus utama. Bersyukurnya, dengan diskusi yang cukup alot bersama suami, akhirnya kami memutuskan untuk mendaftarkan buah hati kami dalam asuransi pendidikan.

Dalam menentukan asuransi pendidikan untuk si buah hati tidaklah mudah. Saya harus mempelajari produk serta nilai manfaat yang diterima kelak. Butuh waktu 2 (dua) bulan untuk riset, tanya sana-sini bahkan berkomunikasi dengan beberapa agen asuransi.

Hal ini bertujuan untuk mendapatkan jenis asuransi yang tepat, terpercaya serta tidak merugikan di masa yang akan datang. Di Indonesia sendiri terdapat dua jenis asuransi yaitu:

1. Dwiguna

Asuransi ini memberikan perlindungan di masa depan dan terdapat tabungan di dalamnya. Asuransi akan menjamin biaya pendidikan jika orang tua tidak dapat lagi mencari nafkah (meninggal/cacat). Manfaat yang diterima lebih mirip dengan tabungan berjangka.

2. Unit Link

Asuransi yang merupakan gabungan daru layanan asuransi dan investasi. Premi yang dibayarkan tidak hanya untuk pendidikan anak tapi juga dikelola dalam bentuk investasi. Jenis ini menguntungkan orang tua karena dengan membayar satu kali premi perbulannya, dua keuntungan sudah didapatkan.

Setelah menimbang dengan hasil manfaat serta risiko yang didapatkan maka kami memilih jenis unit link. Hal ini dikarenakan nilai investasinya cukup besar dalam jangka waktu yang panjang.

Di samping itu, hal sulit kedua adalah menentukan di mana dana tersebut akan diinvestasikan? Asuransi Pendidikan adalah jenis asuransi ketiga yang kami miliki setelah asuransi kesehatan dan jiwa. Oleh karena itu, saya berharap asuransi pendidikan memiliki provider yang baik dan terpercaya.

Dilansir MoneySmart cara yang tepat memilih provider asuransi pendidikan adalah berpengalaman, terdaftar dan informasi jelas. Tentunya, ketiga alasan ini menjadikan saya lebih ‘picky’ terhadap perusahaan yang menjajakan asuransi pendidikan.

Sesuai dengan beberapa rekomendasi dari MoneySmart, maka saya menjatuhkan pilihan saya pada Asuransi Pendidikan Mandiri. Perencanaan pendidikan melalui asuransi ini dikenal dengan perusahaan yang menaungi khusus asuransi yaitu AXA Mandiri. Khusus untuk pendidikan dikenal dengan sebutan Asuransi Mandiri Sejahtera.

Pilihan jenis unit link jatuh kepada Dynamic Money IDR yang memiliki nilai investasi dan bunga cenderung naik. Satu hal lagi, untuk pengurusan asuransi ini juga tidak terlalu lama serta kalau ada masalah terkait premi maka dapat langsung datang ke Mandiri terdekat.

Oleh karena itu, terkait asuransi pendidikan si buah hati – saya mulai tenang karena sudah mendaftarkannya dan semoga pada provider yang tepat. Ya, tinggal memikirkan untuk pembayaran preminya setiap bulan.  

Sebagai generasi  milenial yang mungkin saat ini memiliki bayi-bayi lucu dan anak yang lagi pintar-pintarnya maka memiki asuransi pendidikan adalah sangat penting. Pengalaman ‘pahit’ menjadi ‘cambuk’ agar saya terus fokus pada persiapan dana pendidikan. Nah, berikut 5 (lima) tips yang saya terapkan guna mencapai dana untuk asuransi pendidikan:

1. Sisihkan 3-5% dari Penghasilan untuk Asuransi Pendidikan

Salah satu komitmen sebagai orang tua yang kami pegang adalah menyiapkan dana pendidikan buat anak-anak. Sehigga salah satu pos pengeluaran pertama yang harus disisihkan dari penghasilan adalah dana pendidikan.

Karena saat ini memiliki 2 (dua) anak yang sudah memulai asuransi pendidikan, maka maksimal 5% per bulan, saya sudah menyisihkan uang untuk membayar premi bulanan. Beryukurnya, dana tersebut langsung di debit dari rekening sehingga tidak perlu repot untuk transfer atau sebagainya.

2. Gerakan Simpan Rp20.000/Hari

Semula saya menganggap gerakan untuk menabung atau menyimpan Rp20.000/hari adalah kegiatan yang biasa aja. Ternyata, konsisten melakukan gerakan ini, saya mampu menghasilkan Rp500.000 – Rp600.000/bulan. Bayangkan dari satu gerakan ini saja sudah dapat membayar premi 1 orang anak.

Kadang tanpa disadari dari uang Rp20.000 kita sering sekali menghabiskan untuk jajanan yang kurang berguna atau membeli barang yang belum tentu bermanfaat bagi rumah tangga. Namun, ketika uang-uang tersebut dikumpulkan maka memberikan manfaat yang luar biasa.

3. Memiliki Pembukuan Keluarga

Disiplin pembukuan sudah saya lakukan di awal berumah tangga. Hal ini mempermudah untuk melihat pendapatan dan pengeluaran atau cash flow. Di samping itu, kita juga dapat menilai mana pengeluaran yang efektif dan mana yang tidak.

Buku kas besar yang digunakan juga mampu mendisiplinkan kita dalam menyisihkan hal yang utama dan sampingan. Mengetahui mana pengeluaran yang mendesak dan tidak. Seperti contoh asuransi pendidikan, buku kas akan menjadi alarm untuk mendahulukan pengeluaran tersebut.

4. Mempersiapkan Daftar Belanja

Kegiatan ini mungkin terlihat ‘sepele’ bagi sebagian Ibu Rumah Tangga, namun ini menjadi penting untuk saya karena mampu mengendalikan naluri seorang wanita untuk berbelanja banyak barang. Daftar belanja mampu membuat saya fokus pada jenis apa yang harus dibutuhkan bukan diinginkan.

Kemudian daftar belanja juga mampu menghemat pengeluaran dan waktu belanja. Kita juga bisa memprediksi berapa uang tunai yang harus dibawa saat berbelanja.  

5. Menghilangkan Kebiasaan Pesan Makanan Online

Tips terakhir yang memang saat ini menjadi permasalahan ibu-ibu milenial adalah kebiasaaan memesan makanan secara online. Apalagi saat ini sudah terdapat banyak fitur yang memudahkan, hanya tinggal ‘tunjuk’ ke smartphone maka makanan yang diinginkan sudah tersedia di depan rumah.

Kebiasaan melakukan pemesanan makanan secara online adalah kegiatan pemborosan. Belum lagi, jenis sayuran atau lauk yang sudah dibeli di pasar akan tidak terpakai bahkan terbuang sia-sia. Apa salahnya selalu masak di rumah, selain hemat juga menghasilkan nilai gizi serta keamanan makanan yang dikonsumsi. Tentunya, kegiatan ini mampu mengurangi pengeluaran yang tidak efektif serta dananya dapat digunakan untuk menambah asuransi pendidikan si kecil.

Saya menikah dengan suami dengan usia di atas 25 tahun. Jadi jika membayangkan anak-anak saat kuliah nanti, maka kami mulai memasuki masa pensiun.

Enggak kebayang, jika saat memulai menapaki masa pensiun alias masa istirahat harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anak. Oleh karena itu, seperti pribahasa “Berhemat-hemat dahulu, bersenang-senang kemudian.”

Tentunya di masa tua kita ingin melihat anak-anak bahagia karena mereka memiliki pendidikan yang baik. Orang tua pun menjadi tenang tanpa ada rasa kuatir masalah biaya berkat asuransi pendidikan.

“The best preparation for tomorrow is doing you best today” H.Jackson Brown Jr.

Memiliki kebahagiaan di hari tua adalah impian semua orang. Oleh karena itu, sadar asuransi pendidikan sedini mungkin memberikan masa depan yang baik untuk buah hati kita.

Mama Milenial sudah punya asuransi pendidikan belum untuk buah hati? Saya sudah memulainya berkat #moneysmartmenginspirasi sekarang tinggal giliran kamu mom…

  1. Pengalaman Pribadi
  2. Website Money Smart
  • https://www.moneysmart.id/6-asuransi-pendidikan-terbaik-dan-keuntungannya/https://www.moneysmart.id/antara-asuransi-dan-tabungan-pendidikan-anak-mana-yang-lebih-baik/
  • https://www.moneysmart.id/benarkah-asuransi-pendidikan-unit-link-bisa-menjamin-masa-depan-anak/
  • https://www.moneysmart.id/duh-pilih-asuransi-pendidikan-atau-tabungan-pendidikan-ya-bandingin-yuk/

    3. Website Mandiri

  1. Dokumen Pribadi
  2. Istockphoto
  3. Google Image
  1. www.ardasitepu.com

Money Smart Social Media


130 Comments

Amir · April 16, 2019 at 3:21 am

Waow pasti bakal jadi anak pinter nih kayak Mamanya hehehe

IG @etaaray · April 16, 2019 at 2:36 pm

Belum kepikiran sama sekali ada asuransi pendidikan. Makasih infonya..

Joe Candra · April 16, 2019 at 3:51 pm

Wah bener banget, masa depan memang harus direncanakan sedini mungkin yess, Kak.

    ardasitepu · April 16, 2019 at 11:48 pm

    Iya bang. Karena anak anak juga punya hak untuk sekolah tinggi 🙂

    Rahmah · April 22, 2019 at 5:53 pm

    Betul, Kak
    Kudu direncanakan supaya tidak kelabakan saat membutuhkan dana insidentil

      ardasitepu · April 23, 2019 at 6:31 am

      Iya bener banget mbak selain dana cadangan dan dana-dana lainnya sangat diperlukan.

Firmansyah · April 16, 2019 at 5:19 pm

Keren nih perencanaannya, Mbak. Semoga si kakak punya masa depan yang cerah dengan persiapan yang matang dari orang tuanya ya. Aaamiin.

    ardasitepu · April 16, 2019 at 11:47 pm

    Bersiap payung sebelum hujan mas firman hehe.

Inda Chakim · April 18, 2019 at 11:10 am

Salfok sama si dedek, manis benerrrr.
Mkasih mbk arda sudah ngingetin aku yang sampai hari ini blm juga nyiapin dana pendidikan buat bocil2. *tepukjidat. Btw abis baca ulasan dikau soal money smart, aku jd tertarik nih.

    ardasitepu · April 18, 2019 at 4:26 pm

    Hayuklah dicoba mbak untuk cari artikel di sini.

Keke Naima · April 18, 2019 at 12:49 pm

Hal pertama yang langsung diingat sama suami saya ketika memiliki anak adalah pendidikan. Makanya begitu anak-anak lahir yang langsung diurus sama suami adalah asuran si pendidikan buat mereka.

    ardasitepu · April 18, 2019 at 4:26 pm

    Setuju mbak, memang anak jadi prioritas utama khususnya untuk pendidikan.

      Keke Naima · April 20, 2019 at 1:52 pm

      Apalagi biaya pendidikan juga rasanya semakin mahal. Harus bijak berhitungnya 🙂

        ardasitepu · April 23, 2019 at 8:21 am

        Kalau bicara soal biaya pendidikan saya suka gelisah mbak hehe

      Astin Astanti · April 22, 2019 at 1:18 am

      Iyaaa, pendidikan anak tuh segalanya dibandingkan untuk membeli barang tertier. Dulu orang tuaku lebih memilih rumah seadanya asal dapat membiayai pendidikan anak anaknya. Sekaramg saya belajar untuk merencanakan pendidikan anak anak

        ardasitepu · April 23, 2019 at 8:21 am

        Ayuk belajar mbak, demi masa depan si buah hati.

Reyne Raea (Rey) · April 18, 2019 at 6:02 pm

Cantikkk bangettt si dedek, kayak mamanya versi mini heheheh.

asuransi pendidikan emang penting ya.
karena banyak impian anak terkubur karena biaya

jadi mempersiapkan dana pendidikan sejak dini itu penting 🙂

    ardasitepu · April 19, 2019 at 12:38 am

    Iya mbak, persiapkan sedini mungkin dan sebagai orang tua lebih tenang juga di masa depan.

Mara · April 19, 2019 at 12:44 am

Duh, aq blum bsa menghentikan kbiasaan beli mkan online. Krena aq kan sndrian, klo masak Boros xan g abis. Llu dftr keuangan jg belum bkin, klo bkin lalu lupa gt. Lalu gerakan 20rb itu dlu q lakukan, pas bokek aq buka lg

    ardasitepu · April 20, 2019 at 12:48 am

    Haha ayuk semangat mbak untuk pembenahan keuangan 🙂

Bibi Titi Teliti · April 19, 2019 at 10:06 am

Memang kita butuh proteksi untuk pendidikan anak yah mbak. Aku juga gak kebayang kalau kita udah masuk masa tidak produktif tapi harus mikirin biaya kuliah anak2 deh. Jangan sampai yaaah

    ardasitepu · April 20, 2019 at 12:48 am

    Sedari itu harus dipersiapkan sedini mungkin ya mbak e 🙂

iidYanie · April 19, 2019 at 12:43 pm

Mantul infonya mba, saya juga berkat MoneySmart ini jadi menghilangkan kebiasaan hidup boros dan uangnya dialokasikan ke investasi juga asuransi pendidikan buat si buah hati 🙂

    ardasitepu · April 20, 2019 at 12:49 am

    Iya mbak setuju kan lebih bermanfaat buat anak-anak di masa depan.

susie ncuss · April 19, 2019 at 3:04 pm

Bener banget mbak… mempersiapkan dana pendidikan anak itu penting banget.
Saya dan suami belum punya anak, jadi sekarang fokus dulu untuk melunasi KPR agar nanti jika diberi keturunan, nggak perlu pusing lagi soal cicilan ini itu tiap bulan 😀

    ardasitepu · April 20, 2019 at 12:50 am

    Semoga dalam waktu dekat diberi berkat anak2 cantik dan ganteng di tengah keluarga ya mbak.

Hidayah Sulistyowati · April 19, 2019 at 3:19 pm

Anak-anakku dulu udah disiapkan tabungan pendidikan sama suami. Tapi ternyata waktu masuk kuliah, dana yang direncanakan kurang menutup biaya kuliah. Jadi kami mengambil tabungan darurat untuk menutupi kekurangan nya

    ardasitepu · April 20, 2019 at 12:51 am

    Iya mbak, saya juga punya tabungan pendidikan anak cuma melihat inflasi sepertinya tidak cukup kelak buat biaya pendidikannya maka ikut asuransi pendidikan.

      Hidayah Sulistyowati · April 21, 2019 at 2:15 pm

      Nominalnya harus disesuaikan dan ditambah perkiraan nilai inflasi juga kayaknya. Alhamdulillah, sekarang kami justru sedang berencana investasi untuk dana pensiun untuk hari tua.

        ardasitepu · April 23, 2019 at 8:22 am

        Wah dana pensiun ya mbak, saya malah cuma satu yang Jamsostek aja itu pun dari suami hehe.

Hidayah Sulistyowati · April 19, 2019 at 3:19 pm

Anak-anakku dulu udah disiapkan tabungan pendidikan sama suami. Tapi ternyata waktu masuk kuliah, dana yang direncanakan kurang menutup biaya kuliah. Jadi kami mengambil tabungan darurat untuk menutupi kekurangan nya.

    ardasitepu · April 23, 2019 at 8:22 am

    Tabungan darurat pun sangat penting di saat mendesak ya mbak.

Mpo Ratne · April 19, 2019 at 4:40 pm

Memang pesan makanan online mengiurkan apalagi lihat fotonya . Enak enak bikin ngiler plus promo .aduh meski kuat iman .tapi balik lagi motivasi kuat buat bayar unit link asuransi pendidikan anak.

    ardasitepu · April 20, 2019 at 12:51 am

    Hahahaha bisa dikurangi itu Mpok uangnya bisa ditabung.

Ika Maya Susanti · April 19, 2019 at 4:52 pm

Anaknya Mak Arda fotogenik banget ih. Iya Mak, aku pun kalau ngomongin urusan keuangan, ngerasa nyesel karena dulu pas kerja dengan gaji gede, akunya nggak kenal yang namanya investasi,

    ardasitepu · April 20, 2019 at 12:52 am

    Wah makasih mbak si kecil memang suka foto. Tapi enggak ada terlambat kok mbak untuk memulai invetasi.

Farida Pane · April 19, 2019 at 8:04 pm

Jadi moneysmart ini asuransi pendidikan ya? Atau ada produk yang lain juga?

    ardasitepu · April 20, 2019 at 1:03 am

    MoneySmart itu portal keuangan mbak, seperti di artikel saya sudah dijelaskan hehe…

Ida Tahmidah · April 19, 2019 at 8:33 pm

Sebenarnya saya jg latar belakang sekolahnya di.keuangan Mba..tp tdk lantas otomatis jd piawai mengelola keuangan nih hehe….saya malah ga ada tabungan oendidikan wkt si sulung beranjak besar…untungnya dapat beasiswa kuliah di LN.. Hrs banyak dibenahi nih manajemen keuangankuh..huhu

    ardasitepu · April 20, 2019 at 6:31 pm

    Hehe semangat mbak e, saya juga masih belajar terus soal manajemen keuangan mbak.

Astin Astanti · April 19, 2019 at 8:51 pm

Sayapun punya pengalaman yang sama Mbak, tapi beda dikit. Saya bisa lanjut meneruskan pendidikan ke S1 dari D3 tanpa tes masuk. Tapi berhubung keuangan keluarga sedang diprioritaskan ke pos lain, untuk biaya daftar ulang belum terfikirkan. Jadinya saya nrimo saja. Semoga anak anakku kelak mendapatkan kemudahan dalam pendidikan , aamin. Saya juga mempersiapkan keuangan sehari-hari dengan mempersiapkan daftar belanja dan pengeluaran bulanan. CUma kalauu pesan makanan online, masih, huhuuu. Kadang pingin nyantai sebentar gitu. Terima kasih artikelnya Mbak, saya pribadi belum memiliki asuransi pendidikan untuk anak-anak

    ardasitepu · April 20, 2019 at 6:25 pm

    Semangat mbak e, semoga diberikan rezeki lebih jadi bisa ikutan asuransi buat anak-anak.

Esti Sulistyawan · April 19, 2019 at 9:02 pm

Saya dan suami dikaruniai anak ketika usia kami terbilang tidak muda lagi. Kalau dihitung insyaAllah sampai masa pensiun, si kakak baru lulus kuliah dan adiknya baru tingkat 1. Kalau sudah pensiun kan ya penghasilan berkurang drastis, jangan sampai anak2 malah gak bisa kuliah nantinya. Jadi begitu si kakak usia 2 tahun kami sudah mulai cari2 asuransi pendidikan yang sesuai. Alhamdulillah ketika adik lahir, sudah langsung di daftar juga. Dengan resiko, kami yang harus berhemat sana sini hehe.

    ardasitepu · April 20, 2019 at 6:24 pm

    Iya mbak setuju berhemat adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengumpulkan dana asuransi.

Helena Magdalena · April 19, 2019 at 9:17 pm

beda ya kalo orang pajak, buku kas keluarga yang dipake hahahaha…kalo gue biasanya kertas kosong hvs buat nulis uang masuk keluar. Gerakan 20rb itu mau gue contek ah! Thanks

    ardasitepu · April 20, 2019 at 6:23 pm

    Hahaha maklum kebawa dari kuliah le jadi bawaannya buku kas mulu hihi

LIdya · April 19, 2019 at 9:39 pm

Menghilangkan kebiasan pesan makanan online hihihi, bener juga ya mbak kalau kebanyakan jajan berat juga biayanya. Biaya pendidikan makin mahal aja, sebagai orang tua harus siap sedini mungkin supaya cita-cita anak gak terhambat.

    ardasitepu · April 20, 2019 at 6:22 pm

    Siap sedini mungkin mbak dan kurangi pesan makanan online hihi

Helena · April 19, 2019 at 10:43 pm

sejujurnya aku baru dengar istilah asuransi dwiguna. Kalau sama sales asuransi biasanya ditawarin unit link melulu. Kalau asuransi yang konservatif apa ya? bukan unit link

    ardasitepu · April 20, 2019 at 6:21 pm

    Konservatif ya seperti dwiguna itu mbak, pertumbuhannya khusus bunga tidak terlalu naik signifikan.

Uniek Kaswarganti · April 19, 2019 at 11:20 pm

Untuk anak pertama sudah nih mba asuransi pendidikan, alhamdulillah sudah berjalan semenjak dia masuk TK dulu. Nah yang anak kedua belum ada asuransinya, masih mencoba menyisihkan pendapatan nih.
Emang penting banget kok mempersiapkan dana pendidikan. 10 tahun lagi usia sudah berapa coba, padahal anak2 masih butuh sekolah atau kuliah.

    Lidya · April 20, 2019 at 8:42 am

    Aku harus mulai giat lagi menyisihkannya nih udah SMP gak berasa kan sebentr lagi kuliah. Sama-sama mengingatkan untuk masa depan anak ya

    ardasitepu · April 20, 2019 at 6:20 pm

    Iya mbak, aku sering baca kenaikan inflasi dan kemungkinan kenaikan biaya pendidikan setiap tahunnya. Maka suka serius nangangi masalah asuransi pendidikan anak-anakku mbak.

    ardasitepu · April 23, 2019 at 8:23 am

    Iya mbak, kalau anak kuliah nanti saya sudah masuk masa pensiun hehe..

April Hamsa · April 20, 2019 at 12:14 am

Pesan makan online yang berat hahaha 😀
Keren mbak perencanan keuangannya. Di rumah kami jg nabung 20 ribuan, bener sebulan bisa dapat segitu dan bisa ditabung 😀
Asuransi pendidikan anaknya pakai AXA Mandiri ya? Ada postingan khusus gak ttg asuransi ini? Pengen tahu lbh bnyk :DTFS

    ardasitepu · April 20, 2019 at 6:18 pm

    Iya pesan makanan online itu racun banget buat mama milenial mbak. Tentang AXA nanti aku buatkan artikelnya ya mbak.

Ika Puspita · April 20, 2019 at 12:18 am

Bener banget, sebisa mungkin IRT juga punya penghasilan untuk mendukung pendapatan keluarga. Apalagi kalo penghasilannya diwujudkan ke tabungan pendidikan /asuransi pendidikan anak. Buatku yg tahun ini menyekolahkan 3 anak sekaligus bermanfaat banget, bantu banget buat bayar sekolah dan tetek bengeknya

    ardasitepu · April 20, 2019 at 6:17 pm

    Iya mbak apalagi menyekolahkan anak sekaligus wah rasanya berat juga ya.

lendyagasshi · April 20, 2019 at 12:58 am

Kok…kok .. kayanya nusuk aku banget, kak..
Hehee…iya kerasa banget dengan kemudahan jaman sekarang, aku jadi super boros.

Harusnya sudah punya tabungan untuk masa depan anak-anak yaa …

    ardasitepu · April 20, 2019 at 1:05 am

    Hehe jaman now memang buat kita jadi boros mbak tapi memang harus dipersiapkan masa depan anak.

      lendyagasshi · April 22, 2019 at 12:21 am

      Bisa ada tips lain selain pencatatan harian di buku untuk yahu cash flow kita gak sih, kak Arda?
      Aku paling gak konsisten niih…sama catat-mencatat.
      Nanti ujung-ujungnya di buku bukan angka-angka pengeluaran dan pemasukan, tapi curhatan khas emak-emak.
      Hahhha~

      **switch jadi buku harian…

        ardasitepu · April 23, 2019 at 8:24 am

        Hahaha curhatan emak-emak, aku dulu gitu mbak, cuma berpikir buku Kas itu penting jadi lebih konsisten.

Rani Yulianty · April 20, 2019 at 1:08 am

Dedeknya lucu gemesin dan smart kayak mamanya, makasih tips-tipsnya, mba Arda, moga bisa ngikutin demi masa depan pendidikan anak

    ardasitepu · April 20, 2019 at 1:54 am

    Sama2 mbak, semoga bisa kita aplikasikan tips nya ya hihi

      Rani Yulianty · April 22, 2019 at 12:36 am

      Tipsnya mantul nih, mba Arda, jadi semangat membuat perencanaan pendidikan untuk anak

        ardasitepu · April 23, 2019 at 8:25 am

        Ayuklah dimulai demi masa depan si buah hati yang gemilang mbak.

Rahmah · April 20, 2019 at 1:36 am

Hmm.. Money Smart memang lagi bahan perbincangan yang seru di kalangan emak emak yang lagi butuh manajemen uang yang benar.
Ntar aku share artikel ini.

Nyi Penengah Dewanti · April 20, 2019 at 1:43 am

AKu kudu belajar dari pengalamanmu nih Mba Arda wkwkkw
soalnya aku belum ada anak, tapi tetep dong investasi untuk masa depan anak yo mba
ah, semoga pelan pelan bisa dan nggak boncos terus

    ardasitepu · April 20, 2019 at 1:53 am

    Amin, semoga artikelnya bermanfat dan bisa diaplikasikan mbak e.

Nia K. Haryanto · April 20, 2019 at 2:07 am

Wah wah, aku nih masih gak smart ngatur uang. Kudu tahu lebih jauh soal #MoneySmartMenginspirasi ini. Cek ke tekapeee…

    ardasitepu · April 20, 2019 at 6:17 pm

    Money Smart selalu menginspirasi aku mbak e 🙂

Yoanna Fayza · April 20, 2019 at 5:11 am

Sudah lama aku dapat insight soal dana pendidikan anak ini, tapi tetap aja belum bisa disiplin berinvestasi huhuuu.. makasih sudah diingatkan lagi mba. Mulai semangat invest lagi demi anak-anak 🙂

    ardasitepu · April 20, 2019 at 6:05 am

    Ayuk mbak demi si kecil karena mereka juga punya hak untuk mendapatkan pendidikan yg layak.

Ratri Anugrah · April 20, 2019 at 5:14 am

Aduh, ini bener banget. Barusan aja dapet kabar kalau salah satu sepupuku terancam nggak bisa kuliah tahun ini karena dana orang tuanya terpakai hal ini. Sedih banget. Orang tua masa kini harus lebih melek lah terhadap asuransi.

    ardasitepu · April 20, 2019 at 6:04 am

    Itu sedihnya saya… Jadi ingat masa lalu saya juga mba 🙂

Ida Raihan · April 20, 2019 at 5:46 am

Keren banget Mak ntulisannya. Cambuk bagi saya agar semangat menambah penghasilan buat simpanan masa depan anak. Makasih sharing cantiknya.

Bedewe, menyisihkan 20 ribu itu bener banget. Saya sering melakukannya waktu masih punya usaha makanan.

    ardasitepu · April 20, 2019 at 5:59 am

    Makasih mbak e, saya rajin sisihkan 20 ribu mbak buat dana cadangan.

Rohyati Sofjan · April 20, 2019 at 8:19 am

Asuransi pendidikan memang penting bagi anak, Mbak. Meski saya tak bisa lakukan itu karena keterbatasan finansial, saya harap kelak bisa melakukan hal lainnya yang dibisa demi masa depan anak.
Saya belajar dari keluaega sendiri, ketika bapak masih ada termasuk mapan dan sejahtera sebagai PNS tetapi punya istri yang amburadul dalam kelola keuangan keluarga sehingga bangkrut melulu dan kerap mengantarkan kami pada titik rendah hidup. Istri dan ibu macam demikian adalah contoh buruk.
Saya berupaya menjadi istri dan ibu yang baik meski belum bisa memberi kontribusi ekonomi secara rutin, setidaknya saya juga sama seperti Mbak, sedang berjuang.
Sukses selalu untuk Mbak Arda, ya. Semoga anak-anak beroleh yang terbaik bagi masa depan mereka. Saya juga berupaya memperjuangkan dengan cara sendiri.

    ardasitepu · April 20, 2019 at 8:52 am

    Makasih mbak e. Kelola keuangan memang umumnya dilakukan para istri. Dan semoga anak-anak kita menjadi sukses ke depannya.

Mechta · April 20, 2019 at 10:28 am

Infografisnya keren…dan si kecil lucuuuk… Haha..jadi salfok aku mbak.. Gutlak ya mba…

    ardasitepu · April 20, 2019 at 6:16 pm

    Terima kasih mbak e. Si kecil memang lagi gemes2nya…

Desi Namora · April 20, 2019 at 3:29 pm

Tabungan kita sama Mba, hehe aq juga punya tabungan 20 rb nih setiap hari. Alhamdulillah gak berasa, tp efeknya berasa bgt 🙂

    ardasitepu · April 20, 2019 at 6:16 pm

    Hahaha asik asik. Rp20 ribu yang menyenangkan 🙂

Nureda · April 20, 2019 at 5:23 pm

Membayangkan biaya pendidikan selalu meningkat setiap tahun maka sudah sebaiknya kita mengikuti asuransi pendidikan. Terima kasih untuk artikelnya mbak, saya jadi ingin coba ulik MoneySmart.

    ardasitepu · April 20, 2019 at 6:15 pm

    Mengenal MoneySmart dapat membuat kita lebih paham tentang dunia keuangan mom apalagi untuk keluarga cocok.

Riri · April 20, 2019 at 5:55 pm

Saya juga punya anak yang mau ke sekolah, mikirin sekolahnya udah pusing. Semoga dalam waktu dekat bisa ikut asuransi buat anak.

    ardasitepu · April 20, 2019 at 6:15 pm

    Amin mbak, semoga diberikan rezeki lebih untuk memulai asuransi ya.

Rach Alida · April 21, 2019 at 2:51 am

Setuju sekali untuk menyiapkan asuransi terbaik untuk masa depan anak. Aku pun alhamdulillah menyiapkan asuransi pendidikan anak mba. Jadi lebih tenang. Btw, si kecil ekspresinya lucu sekali 🙂 Makasih sudah berbagi mba

    ardasitepu · April 23, 2019 at 8:25 am

    Haha makasih mbak, si kecil memang suka berekspresi apalagi di depan kamera.

Dewi Sulistiawaty · April 21, 2019 at 6:23 am

Sebelum menikah, saya dan suami sudah mempertimbangkan bahwa kesehatan dan pendidikan anak merupakan hal yang harus kami utamakan. Jadi, beberapa langkah di atas ada yang memang udah kami lakukan 🙂

    ardasitepu · April 23, 2019 at 8:26 am

    Wah keren mbak, semangat terus mewujudkan mimpi anak-anak ya.

Diah · April 21, 2019 at 9:16 am

jadi ingat lagi klo belum buat asuransi dan tabungan pendidikan ini untuk anak-anak. Huhuhuh.
Btw, anaknya Mbak mirip Mbak banget yah, cantik 🙂
Good luck untuk kompetisinya ya Mbak 🙂

    ardasitepu · April 23, 2019 at 8:26 am

    Iya nih banyak yang bilang anak perempuan saya mirip dengan saya hehe

Kartika Nugmalia · April 21, 2019 at 3:04 pm

Wadidaw, pesen makan online juga pemborosan. Huhuuu…emang sih ya, kalau dihitung hitung masak sendiri emang lebih bisa menghemat uang belanja daripada pesen makan online. Beklah, semangat turun ke dapur habis baca ini

    ardasitepu · April 23, 2019 at 8:27 am

    Iya bener banget soalnya sekarang serba mudah jadi kadang-kadang kebablasan pesan makanan online.

Eni Martini · April 21, 2019 at 3:37 pm

Anakku 4 membayangkan biaya pendidikan sungguh ngerih. Harus prepare dini ya..Bismillah, moga lancar

    ardasitepu · April 23, 2019 at 8:27 am

    Amin mbak Eni semoga selalu lancar dan anak-anak diberikan pendidikan yang luar biasa.

Eka Mustika · April 21, 2019 at 4:30 pm

Samaan banget sama suamiku. Cita2 nya dokter dan sudah sampai ke kota tujuan untuk persiapan tes tapi malah disuruh pulang. huhuhu aku aja yang diceritainn sedih. Semoga dengan tips2 mba arda kita sebagai orang tua lebih peduli akan tabungan pendidikan anak

    ardasitepu · April 23, 2019 at 8:28 am

    Lebih peduli mbak karena sedih kalau ingat kenangan dulu hihi.

Demia KamiL · April 21, 2019 at 7:57 pm

wah ini asuransi buat anak yaa, aku coba rekomendasiin buat mamanya ponakan aku ah, rasanya kemaren kemaren sempet denger kalo beliau lagi cari asuransi buat anaknya hehe

    ardasitepu · April 23, 2019 at 8:28 am

    Iya mbak, asuransi pendidikan buat anak untuk pendidikan.

Yuni Handono · April 21, 2019 at 8:37 pm

Membayangkan pendidikan anak yang makin melambung dari tahun ke tahun, kita harus mempersiapkan tabungan pendidikan sejak dini ya mbak. Agar pendidikan anak terjamin sesuai cita2nya. Kita juga tidak ingin anak kita lebih rendah pendidikan nya, tentunya setiap orang tua pasti menginginkan anaknya bisa menempuh pendidikan lebih tinggi. Terimakasih tipsnya bisa jadi panduan untuk merencanakan biaya pendidikan anak.

    ardasitepu · April 23, 2019 at 8:29 am

    Sebisa mungkin memang anak-anak memiliki pendidikan lebih tinggi dari kita yaitu dengan cara memiliki dana pendidikan yang cukup ya mbak.

Nunung Nurlaela · April 21, 2019 at 10:37 pm

Masih menjadi PR untuk saya ini, Mbak. Mengelola keuangan dengan baik dan pastinya ingin bisa mengalokasikan sesuai peruntukkannya. Namun kok kadang masih banyak yang bocornya, hehe.

    ardasitepu · April 23, 2019 at 8:29 am

    Selalu berusaha untuk konsisten mba agar menghasilkan simpanan keuangan yang maksimal.

Kurnia amelia · April 21, 2019 at 11:54 pm

Makasih mba udah diingatkan lagi aku juga sudha mulai untuk investasi2 buat sekolah anak nanti huhu semoga istiqomah dan dipermudahkan rejekinya ya.

    ardasitepu · April 23, 2019 at 8:30 am

    Amin mbak, semoga bisa dimudahkan setiap jalannya ya.

Nyi Penengah Dewanti · April 22, 2019 at 12:21 am

Aku yang belum ada momongan ini juga belajar
Semoga bisa nanti menabung, mengasuransi kan buat anak-anak aamiin
Sukses buat lombanya ya Mba

Siti hairul · April 22, 2019 at 1:49 am

Kalo liat biaya pendidikan sekarang dan ke depan kayaknya kita bisa pesimis. Tapi kalo kita mau berusaha pasti ada jalan ya mbak.

    ardasitepu · April 23, 2019 at 8:30 am

    Pasti ada jalan asal dimulai dari hari ini mbak. Toh enggak ada kata terlambat 🙂

Noorma · April 22, 2019 at 1:57 am

Nah ini nih mba aku blm bisa ikut asuransi kqrrna belum punya penghasilan tetap. Sebeere pengen banget sih

    ardasitepu · April 23, 2019 at 8:31 am

    Iya mbak, saya juga sambil cari dana tambahan untuk asuransi anak-anak mbak, salah satunya ya ngeblog.

Indah Nuria · April 22, 2019 at 2:48 am

Aku juga sudah lama punya tabungan pendidikan anak-anak mba, karena penting untuk pastikan biaya pendidikan mereka di masa depan.

    ardasitepu · April 23, 2019 at 8:32 am

    Bener mbak, tabungan pendidikan dan asuransi pendidikan itu sangat penting dan akan dirasakan manfaatnya di masa depan.

lita chan lai · April 22, 2019 at 3:28 am

Keren banget si dede. kayanya bakalan pinter kaya mamanya deh. Aku pengen sih pake MoneySmart kaya gini. kayanya bakalan aku rekom ke adik2ku deh.
emang sih biaya pendidikan saat ini semakin tinggi. semoga anak2 bisa mendapatkan pendidikan terbaiknya ya.

    ardasitepu · April 23, 2019 at 8:32 am

    Iya mbak MoneySmart menginspirasi karena memang artikelnya bagus-bagus untuk jadi bahan pelajaran keuangan apalagi untuk emak-emak jaman now.

Diyanika · April 22, 2019 at 8:47 am

Maaf, Mbak, aku galfok sama foto si Kakak, lucunya.

Alhamdulillah, aku ada asuransi pendidikan untuk anakku juga. Aku pilih yang semampuku, pun tidak mencekik per bulan. Kalau bulan ini tidak bisa bayar tagihan, bulan depan bisa dobel.

Catatan keuangan keluargaku nih memang masih acakadut. Padahal sudah download aplikasi juga. Sayang, masih males-malesan aku Mbak.

    ardasitepu · April 23, 2019 at 8:33 am

    Wah semangat mbak untuk mendulang rezeki dan membayar asuransi pendidikan si kecil.

Melly Feyadin · April 22, 2019 at 2:22 pm

Mantaaap banget, perempuan masa kini memang harus punya penghasilan tambahan ya mbak, dan kudu pinter2 nyimpan uang. Aku suka banget sama artikel ini, jd nambah pengetahuan lg mengenai perencanaan keuangan.

    ardasitepu · April 23, 2019 at 8:34 am

    Iya mbak, semangat mengaplikasikannya ya. Semoga bermanfaat.

Andre · April 24, 2019 at 3:04 pm

Mamak…. Kecee

Nissa AMS · April 24, 2019 at 5:31 pm

Asuransi memang penting ya mba.. gak bisa dipastiin biaya pendidikan di 10-15 tahun ke depan, kasian anak kalau sampai tersandung masalah biaya… sebagai orang tua harus pintar-pintar cari cara agar anak bisa menggapai cita-citanya…

    ardasitepu · April 25, 2019 at 1:02 pm

    Amin mbak, semoga terwujud cita-cita si kecil 🙂

Yukampus · April 24, 2019 at 5:32 pm

Mba mau tanya, di artikel ini kan membahas asuransi pendidikan ya.. ada rekomendasi asuransi pendidikan yang bagus gak?

    ardasitepu · April 25, 2019 at 1:02 pm

    Kalau saya pakai asuransi pendidikan AXA Mandiri mas.

zunif · April 27, 2019 at 9:05 am

bagus juga ya kak moneysmart ini, jadi pengen juga nih daftr asuransi untuk masa depan biar nggak kelabakan kalau ada kebutuhan mendesak dan tak terduga ya 😉

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!