“Menulis itu bukan hanya bicara soal merangkai kata-kata dan jadi bermakna namun menulis adalah menempatkan rasa yang sering terlupakan.”

JNE

Aktivitas menulis di dunia digital bukanlah sebuah pilihan namun kesempatan terakhir bagi seorang Ibu Rumah Tangga. Pasalnya, semenjak memutuskan untuk tinggal di rumah dan tidak bekerja lagi sebagai pegawai keuangan maka mau tidak mau harus pintar mendapat cuan dari internet.

Bagi sebagian wanita akan memilih beristirahat, mengurus anak-anak, bermanja-manja dengan suami setelah tinggal di rumah saja. Namun, berbeda dengan wanita yang sudah keras ditempa di Ibu Kota. Pikiran selalu berfokus menambah pundi-pundi agar mampu membiayai sekolah anak.

Kalau bahasa orang tua yang keturunan darah Batak selalu berkata “di rumah pun kau, usahakan uang datang seperti matahari setiap pagi.” Oleh karena itu, dengan kemampuan terbatas mulai memberanikan diri sebagai seorang blogger.

Jadi dapat dikatakan, kegiatan literasi digital selama ini bukanlah sepenuhnya berbagi tapi lebih kepada mutualisme. Aku bisa berbahagia menulis dan mendapatkan penghasilan, kamu bahagia menerima informasi dari tulisan yang dibagikan.

Oleh karena itu, terkadang setiap kata-kata yang dirangkai dalam tulisan ada rasa sakit, perjuangan, pengharapan serta rasa yang dialami sehari-hari sebagai seorang Ibu Rumah Tangga. Betapa tidak, sebagai wanita yang seharusnya duduk manis di balik layar komputer, berpakaian rapi dan menerima gaji bulanan harus duduk di depan laptop, memakai daster, mengerjakan proyek tulisan demi sesuap nasi.

Tidak ada kekecewaan untuk kesempatan terakhir ini dan harus diperjuangkan karena hidup sebagai IRT pun bisa mendunia melalui tulisan. Walau tidak sekeren dulu dalam mengais rezeki, setidaknya pemasukan tetap sama walau di rumah saja. Apalagi jika kurir JNE hadir di depan rumah dan berkata “Paket… Paket…” sambil membunyikan klakson motor membawa sekotak hadiah dari hasil memenangkan lomba blog.

Semoga cerita ini menjadi sebuah ajakan untuk IRT agar memanfaatkan dunia literasi demi kemajuan pribadi, keluarga dan bangsa. Literasi, bahagia untukku dan untukmu…

Salam,

Arda Sitepu

Categories: All Post

17 Comments

Yuniari Nukti · January 7, 2022 at 10:01 am

Ah, kok bener ya Mbak. Menjadi penulis memang bukan pilihan tapi kesempatan. Kalaupun kemudian mendapat penghasilan dan merasakan kesuksesan itu semua buah dari ketelatenan. Nyatanya banyak IRT jadi penulis semua bermula dari otodidak, hehe

    ardasitepu · January 8, 2022 at 3:58 pm

    Setuju banget mbak, menulis itu adalah sebuah kesempatan yang terbaik bisa kita lakukan dan lambat laun akan menjadi sebuah kebahagiaan tersendiri dalam banyak hal.

winda - dajourneys.com · January 7, 2022 at 10:04 am

bener banget mba, paling happy kalau ada mas paket yang mampir ke rumah wkwkwk

    ardasitepu · January 8, 2022 at 3:57 pm

    Setuju mbak,semoga banyak paket yang menanti iya hehe

Gina · January 7, 2022 at 12:04 pm

teriakan paket apalagi paket JNE adalah sebuah teriakan yang bikin happy semua orang, dan untuk ibu-ibu yang usaha online trs semanngat ya!

    ardasitepu · January 8, 2022 at 3:57 pm

    Bener banget mbak, Paket itu sebuah teriakan yang paling menyenangkan di muka bumi…

Dessy Achieriny · January 8, 2022 at 12:51 am

Bener mbak, Hidup melalui tulisan bisa mendunia. Bahkan melalui tulisan juga, saya bisa berkunjung ke banyak tempat dengan akomodasi gratis.

    ardasitepu · January 8, 2022 at 3:56 pm

    Setuju banget mbak, ketika kita menulis maka secara tidak langsung akan mendunia.

Gioveny · January 8, 2022 at 2:15 pm

Aku tercengang karena tulisannya udah selesai. Padahal nungguin cerita panjang perjalanan paket-paket hadiah lomba blog itu hehehe.
Bersyukur banget ya kak kita nih masih punya kesempatan untuk produktif dari rumah

    ardasitepu · January 8, 2022 at 3:55 pm

    Sangat bersyukur mbak dan memang selalu bersyukur dengan berbagai hal yang bisa kita jalani dan kreativitas yang diberikan Sang Pencipta.

Keke Naima · January 8, 2022 at 3:13 pm

iya juga, sih. Ibaratnya kayak membuat masakan. Banyak yang bisa masak dengan resep sama. Tetapi, ada yang hasilnya memiliki rasa dan tidak. Dalam penulisan juga bisa terasa hambar kalau lupa memasukkan rasa

    ardasitepu · January 8, 2022 at 3:54 pm

    Iya benar banget mbak sama seperti masakan yang pastinya selalu ada rasa…

Inda Chakim · January 8, 2022 at 4:16 pm

Mbak Arda keren koq, asli. Aku suka banget sama kalimat yang irt bisa mendunia melalui tulisan. Makin semangat nulis jadinyaaaa

Emanuella Christianti · January 8, 2022 at 5:16 pm

Jadi inget dulu pas dapat hadiah hand phone dari lomba blog, sempat miskom tu, karena orang rumah ga ada yang tahu nyonyamalas, wkwkwk…. Jadi dibawa balik sama kurir JNEnya…. untungnya bisa ditelusuri kan kalau di JNE pakai resi, jadi ketemu dan diantar ulang. Hihihi…. rejeki memang ga kemana ya Mbaaaa…. Semangaaat Ibu Rumah Tangga!!!!

Ira Hamid · January 9, 2022 at 3:21 am

Teriakan paket dari si abang kurir memang selalu memunculkan senyum di bibir ibu rumah tangga yaa, hehehe

Dan saya juga merasa, menulis di blog adalah sebuah kesempatan karena gak semua orang bisa dan mau melakukan ini

Lita Chan Lai · January 9, 2022 at 4:59 am

wah, aku belum puas baca ceritanya udah dikagetin sama paket yg datang. selamat ya kak, sudah memenangkan lomba yg hadiahnya di kirim oleh JNE. menginspirasi bgt.

lendyagassi · January 9, 2022 at 5:34 am

Asik nih..
Yang penting adalah bahagia dalam melakukan aktivitas yang ditekuni sekarang. Semoga tulisannya senantiasa menginspirasi, kak Arda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!