Peran Orang Tua Dalam Perkembangan Anak Usia Dini

Memiliki anak berusia dini merupakan hal yang sangat menyenangkan sekaligus menjadi tantangan tersendiri bagi setiap orang tua. Pasalnya, pada usia ini, anak-anak bertumbuh dan berkembang sangat pesat, sehingga banyak para ahli mengatakan bahwa usia dini merupakan usia emas (golden age) dari siklus pertumbuhan manusia.

Kebanyakan orang tua akan belajar terhadap perkembangan anak dalam usia dini. Tidaklah mudah untuk mengetahui perkembangan anak tanpa memiliki kedekatan atau perhatian yang penuh terhadap anak tersebut. Karena di langkah awal anak akan menentukan bagaimana dia akan hidup di masa yang akan datang sehingga peran orang tua tidak terlepas dari hal ini.

Sesibuk-sibuk apapun, orang tua harus memperhatikan anak dari banyak aspek. Walaupun terkadang ayah dan ibu-nya begitu sibuk namun jangan sampai anak terlena bertumbuh sendiri dari lingkungan dan teknologi yang begitu maju saat ini. Apalagi tidak tahu kecerdasan yang dimiliki anak di usia dini.

Setiap anak di usia dini memiliki kecerdasan masing-masing dan orang tua harus jeli melihat hal tersebut. Karena mengasah kecerdasan anak sedini mungkin merupakan investasi yang baik di masa depanKetika orang tua memiliki waktu yang cukup untuk mengasah kecerdasan tersebut maka rata-rata kehidupan anak dan keluarga akan menjadi aman di masa yang akan datang.

Tipe Kecerdasan Anak Usia Dini

Menurut Howard Gardner, “tidak ada anak yang bodoh atau pintar, yang ada adalah anak yang menonjol dalam salah satu atau beberapa jenis kecerdasan.

Howard juga menyatakan bahwa kecerdasan bukanlah suatu yang bersifat tetap, ia adalah kumpulan kemampuan atau ketrampilan yang dapat ditumbuhkan dan dikembangkan.

Dalam diri anak terdapat 9 (sembilan) kecerdasan:

  1. Kecerdasan Linguistik

Kemampuan berbahasa, suka belajar menjadi pendengar, lebih cepat menyerap kosa kata baru.

  1. Kecerdasan Logika Matematika

Kemampuan dalam angka-angka, pemecahan masalah logis dan matematis.

  1. Kecerdasan Intrapersonal

Kemampuan mengenal emosi sendiri dan orang lain, biasanya anak suka menulis buku harian dan mudah memotivasi diri.

  1. Kecerdasan Interpersonal

Kemampuan bersosialisasi dengan orang lain. Supel, mudah bergaul, mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan.

  1. Kecerdasan Musikal

Kemampuan mendengarkan dan memainkan alat musik serta peka terhadap musik dan harmonisasi.

  1. Kecerdasan Visual dan Spasial

Kemampuan dalam bidang seni, lukisan serta membaca arah dengan baik seperti mudah memecahkan permainan puzzle.

  1. Kecerdasan Kinestik

Kemampuan menggunakan tubuh secara terampil, memiliki ketangkasan dan keseimbangan gerak.

  1. Kecerdasan Naturalis

Kemampuan untuk berinteraksi dengan alam seperti memelihara tanaman, mudah mengenal jenis tumbuhan dan binatang serta memiliki ketertarikan tinggi terhadap lingkungan.

  1. Kecerdasan Spritualis

Kemampuan anak yang menyangkut moral serta mampu membedakan yang benar dan salah. Pada umumnya, anak mampu memberi makna dalam kehidupan.

Kecerdasan di atas dimiliki oleh setiap anak, namun ada yang menonjol ada juga yang tidak. Untuk itu, kita melihat tipe kecerdasan apa yang dimiliki anak sehingga kita dapat memberikan stimulasi yang tepat dalam rangka mendukung dan mengembangkannya.

Bersyukur sebagai Ibu yang saat ini lebih fokus sebagai pekerja lepas dan hampir fulltime di rumah, karena dapat memantau perkembangan dan pertumbuhan si kecil. Di usia-nya yang beranjak 4 tahun ada beberapa kecerdasan yang menonjol salah satunya adalah kecerdasan matematika. Di kecerdasan ini, buah hati saya sangat mudah memecahkan logika matematika dan mengoperasikan beberapa teknologi seperti komputer, laptop, tablet dan smartphone. Memang hal ini masih dalam pengawasan agar anak mendapatkan pemahaman yang benar tentang teknologi.

Pengenalan Teknologi Pada Anak Usia Dini

Dalam hal pengenalan teknologi pada anak usia dini merupakan tanggung jawab yang besar bagi orang tua. Apalagi jaman sekarang semua serba digital bahkan anak yang duduk di sekolah dasar sudah diperkenalkan pembelajaran secara digital. Oleh karena itu, walaupun usia masih dini tidak masalah diperkenalkan dengan teknologi namun masih dalam pengawasan dari orang tua.

Karena menurut tipe kecerdasan di atas bahwa jika orang tua mampu mengembangkan potensi anak di bidang teknologi maka kecerdasan verbal dan non verbal akan semakin terasah. Begitu pula dengan pemahaman struktural, ingatan  yang panjang, ketangkasan manual (kinestik), penyelesaian masalah, abstraksi dan kemampuan konseptual akan cepat berkembang pada anak.

Menurut saya, orang tua juga harus paham dengan kurikulum atau materi yang akan diajarkan pada anak terkait teknologi pada usia dini. Jadi, tidak asal memberi alat-alat elektronik tanpa ada bimbingan yang pasti dan jelas. 

Tanpa disadari bahwa pengenalan teknologi pada anak usia dini memiliki beberapa manfaat yaitu:

Waktu yang dimiliki antara anak dan orang tua dalam pengenalan teknologi merupakan salah satu wujud perhatian orang tua terhadap anak. Dalam memperkenalkan teknologi muncul komunikasi, interaksi dan wujud kepedulian sehingga menambah ikatan yang baik serta hubungan yang erat antara anak dan orang tua.

Dalam mengoperasikan beberapa alat elektronik seperti komputer, laptop dan sebagainya secara tidak langsung melatih ketangkasan anak dalam berpikir dan gerakan tangan. Begitu pula dapat melatih daya pikir anak secara logis dan sistematis.

Cara berpikir dan otak anak yang seperti spons dapat menyerap berjuta-juta informasi. Pengenalan teknologi dengan berbagai pemahaman mampu disimpan oleh anak usia dini dan hal ini berlaku di waktu yang panjang. Sehingga anak usia dini akan kaya informasi khususnya di bidang teknologi. Karena perangkat lunak komputer secara tidak langsung mendorong anak-anak untuk mengeksplorasi dan melampaui pikiran mereka.

Seorang anak memiliki rasa ingin tahu yang begitu besar maka teknologi merupakan hal yang baru. Jika pengenalannya dengan benar dan konsisten maka hal ini merupakan dunia yang menyenangkan. Seorang anak akan mudah berimajinasi, kreatif, memodifikasi dan tentunya melahirkan suasana yang menyenangkan dalam siklus kegiatannya.

Setiap anak yang belajar dunia teknologi akan mudah lebih fokus, tekun dan berkonsentrasi. Apalagi ketika anak memiliki ketertarikan yang begitu besar sehingga dapat tekun mengulangi pemahaman. Namun, dalam hal ini karena masih di usia dini adanya pengawasan dan pembatasan waktu agar tidak merusak mata anak.

Oleh karena pengenalan teknologi di usia dini memberikan manfaat yang baik pada anak maka sebaiknya orang tua dapat mengasah kecerdasan tersebut dengan baik pula. Apalagi jika anak sudah memasuki usia 6 – 12 tahun dikenalkan teknologi, maka membuat anak semakin kreatif bahkan mampu menghasilkan prestasi. Sudah banyak anak berprestasi karena pengenalan yang baik akan teknologi di usia dini. Sebagai contoh:

1. Jordan Casey

Bagi pecinta game mungkin nama Jordan sudah tidak asing lagi. Di usianya yang masih belia sekitar 12 tahun sudah dinobatkan sebagai developer game IOS termuda di Eropa. Bahkan saat ini sudah memiliki perusahaan developer game sendiri bernama Casey Games. Enggak kebayang kan, masih bocah sudah memiliki perusahaan sendiri?

2. Mehta

Anak kecil yang pada usia 8 tahun ini sudah mampu mengembangkan aplikasi berjenis game ‘Let There Be Light”. Game ini menuntut permainan untuk membangun perkebunan dan pabrik serta memperhatikan efek polusi yang ditimbulkan. Pencipta game dengan unsur edukasi, bener-bener keren bukan?

3. Fahma & Hania

Tidak ketinggalan dari Indonesia pun memiliki bocah yang mampu menghasilkan software yaitu Fahma Waluya dan Hania. Pada usia yang masih sangat muda mereka mampu berprestasi bahkan pada masanya pembuat software termuda di dunia.

Nah, anak-anak hebat tersebut adalah sebagian dari anak yang berprestasi dari pengenalan akan teknologi di usia dini. Oleh karena itu, sudah sebaiknya orang tua mengenalkan teknologi yang positif.

Categories: All Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!